JPN: Pendidikan Karakter Sangat Diperlukan Di Era Milenial

JPN: Pendidikan Karakter Sangat Diperlukan Di Era Milenial


Ketua Umum Jendela Pendidikan Nusantara (JPN), Julia Putri menegaskan pendidikan karakter adalah pendidikan yang sangat penting bagi kita terutama bagi anak-anak yang masih dalam dunia pendidikan, karena pendidikan karakter dalam dunia pendidikan ini dijadikan sebagai wadah atau proses untuk membentuk pribadi anak agar menjadi pribadi yang baik.

Sebagai tenaga pendidik seorang guru juga perlu memberikan contoh perilaku yang baik kepada peserta didik, karena perilaku guru merupakan teladan bagi anak didik.

Hal itu ditegaskan Julia disetiap kujungannya khususnya pada saat turun ke Majene mengunjungi TK Purnama Tullu bulan dan SDN 48 tullu bulan, dalam sosialisasi cegah didik dan dampingi.

Julia mengatakan, sebelumnya JPN sudah menyentuh ratusan bahkan ribuan pelajar di kota sampai pelosok tanah air, namun dengan keterbatasan maka angka ini belum capai 5% dari total Pelajar pelajar Indonesia umumnya yang membutuhkan. Data ini mulai dari 8 Tahun yang lalu, yakni sejak tahun 2010 hingga hari ini.

Gerakan cegah didik dan dampingi juga di dukung oleh aca Management, dan Lavender kelompok anak muda di kota makasar yang siap terjun langsung mengfasilitasi saat JPN turun di titik sekolah maupun paud untuk memberikan pendidikan karakter.



Menurut Julia, Pendidikan Karakter selain turun langsung mendekati sekolah dan masyarakat lebih maksimal jika dibarengi media Film agar mudah dipahami dan menarik minat pelajar.

"Ini tenyata sangat perlu dan dibutuhkan siapa dan dimana saja, bukan hanya pelajar namun kedepan buat guru/ Ortu bahkan Kepala sekolah pun butuh pelatihan/ pendidikan karakter mengingat banyak dijumpai sesama kepala sekolah pun kadang mencerminkan hal-hal yang kurang baik/ nyaman di setiap sekolah masing masing utamanya sekolah kompleks yang punya beberapa kepala sekolah dalam satu kompleks sekolah yang kebanyakan dari mereka mempunyai dampak persaingan yang kurang sehat," kata Julia.

“Ada beberapa data yang sudah kami temukan dan yang paling parah ada kepala sekolah di Luwu Timur Sulawesi Selatan yang berkasus terduga Pelecehan Seksual terhadap beberapa siswanya yang mengakui di lecehkan namun sampai saat ini belum bisa dijadikan kasus terbukti oleh pihak berwajib," tambah Ketua JPN Makassar Andi Muh. Rifaldy.

Ia mengatakan, hal ini tidak boleh pembiaran karena berdampak ke lingkungan nya, dan hal ini Kepala Dinas juga wajib tentunya tidak terlepas dari pengawasannya. "Kami akan dalami semua kejadian kejadian yg berkaitan dengan KARAKTER," tuturnya, Minggu, 14 April 2019.

Post a Comment

0 Comments

Ad Code

Responsive Advertisement
HUBUNGI VIA WHATSAPP